Menjelajahi 7 Wisata Sejarah Di Banda Aceh
Menjelajahi 7 Wisata Sejarah Di Banda Aceh
Dengan latar belakang sejarah yang beraneka ragam ini, Ibu kota Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam ini mengatakan Wisata Sejarah yang menarik untuk Anda jelajahi. Berikut 7 Wisata Sejarah Di Banda Aceh yang wajib Anda jelajahi dikala berlibur ke Banda Aceh.
1. Masjid Raya Baiturrahman
Dengan gaya arsitektur yang indah dan megah yang ibarat dengan Taj Mahal di India ini menjadi titil sentra dari segala aktivitas di Aceh Darussalam. Sebagai daerah bersejarah yang mempunyai nilai seni tinggi, Masjid Raya Baiturrahman menjadi objek Wisata Religi yang bisa membuat Anda berdecak kagum akan sejarah dan keindahan arsitekturnya.
Masjid Raya Baiturrahman juga merupakan salah satu Masjid Terindah di Indonesia yang mempunyai arsitektur yang sangat indah dan memukau. Dengan gesekan yang sangat menarik, halaman yang luas dan kolam pancuran air bergaya Kesultanan Turki Utsmani, Anda akan mencicipi kesegaran jiwa dan hati apabila berada di dalam masjid ini.
2. Museum Negeri Aceh
Di dalam museum ini terdapat barang-barang kuno ibarat keramik, persenjataan serta benda-benda budaya lainnya ibarat pakaian adat, perhiasan, kaligrafi, alat rumah tangga dan masih banyak lagi.
Lebih lagi juga terdapat sebuah lonceng besar yang diberi nama “Lonceng Cakra Donya”, sebuah lonceng hadiah dari Maharaja China untuk Kerajaan Pasai yang diantar oleh Laksamana Cheng Ho pada tahun 1414. Lonceng ini juga menjadi salah satu bukti kejayaan Kerjaan Aceh pada masa lalu.
3. Benteng Indra Patra
Benteng ini berbentuk persegi dengan ukuran sekitar 70 meter persegi, dengan tinggi 4 meter dan berdinding kokoh dengan ketebalan sekitar 2 meter. Dengan bentuk yang unik di dalamnya terdapat bebatuan berbentuk lorong kecil yang terbuat dari beton kapur. Benteng ini merupakan situs penting bagi masyarakat Aceh. Terdapat kisah perlawanan, pemberontakan, intrik dan kepahlawanan orang dibalik sejarah benteng ini.
4. Kerkhoff
Kerkhoff dibangun pada tahun 1880 dan di dalam komplek ini terdapat kurang lebih 2.200 kuburan serdadu Belanda yang dimakamkan Jenderal JHR Kohler yang gugur ditembak oleh pasukan Aceh di depan Masjid Raya Baiturrahman.
Selain itu pengunjung juga bisa mengetahui kisah-kisah perihal prajurit semasa hidupnya yang diceritakan sekilas pada watu nisan. Kuburan-kuburan ini seolah bercerita kepada pengunjung perihal bagaimana “penghuninya” semasa hidup.
5. Komplek Taman Ghairah
Namun sayang, icon kota yang merupakan bukti kasatmata bahwa adanya kesultanan diaceh ini pun kurang diminati banyak orang, pasalnya orang orang lebih meminati daerah tempat yang lebih menghibur, bukan daerah tempat yang mempunyai nilai sejarah yang tinggi.
6. Makam Sultan Iskandar Muda
Makam Sultan Iskandar Muda kini sanggup ditemukan di dalam komplek baperis, kelurahan peuniti, kecamatan baiturrahman, banda Aceh. Untuk menuju lokasi wisata sejarah makam Sultan Iskandar Muda ini cukuplah gampang, walau tidak ada angkutan umum atau biasa masyarakat Aceh menyebutnya labi labi yang melintas ke jalan ini, namun pengunjung bisa naik labi labi untuk lebih mendekati lokasi ini.
Makam dia sangat terawat dan bersih, terdapat pagar pembatas yang mengelilingi makam Sultan Iskandar Muda ini serta ditambah atap yang mempunyai tingkat tiga menambah kesan makam ini sangat megah. Ukiran gesekan kaligrafi yang terdapat sepanjang sisi makam menambah kesan islami yang pernah berjaya pada masa kepemimpinannya.
Di luar pagar makam tepatnya disamping makam terdapat pohon besar yang rindang, membuat suasana sekitar tetap sejuk walau cuaca sedang panas. Di bawah pohon terdapat pula meriam yang diletakkan menghadap ke arah depan kanal makam, menambah kesan betapa hebatnya Sultan Iskandar Muda ini dalam masa kepemimpinannya.
Di depan pintu masuk makam terdapat tugu yang menceritakan kisah singkat perihal makam Sultan Iskandar Muda sebagai satria nasional dan dari lapangannya yang sudah di beri keramik ini terlihat terang nama Sultan Iskandar Muda pada tugu di sebelah kanan bangunan.
Kebanyakkan dari wisatawan yang berkunjung ketempat ini bertujuan untuk berziarah untuk mengenang seorang tokoh besar baik dalam bidang agama ataupun satria di kota yang mempunyai julukkan serambi mekah ini. Tak hanya berziarah, tentunya mereka juga mengirimkan doa kepada sang Sultan.
7. Museum Tsunami Aceh
Museum Tsunami Aceh dirancang oleh arsitek asal Indonesia, Ridwan Kamil. Museum ini merupakan sebuah struktur empat lantai dengan luas 2.500 m² yang dinding lengkungnya ditutupi relief geometris. Di dalamnya, pengunjung masuk melalui lorong sempit dan gelap di antara dua dinding air yang tinggi — untuk membuat kembali suasana dan kepanikan dikala tsunami. Dinding museum dihiasi gambar orang-orang menari Saman, sebuah makna simbolis terhadap kekuatan, disiplin, dan kepercayaan religius suku Aceh. Dari atas, atapnya membentuk gelombang laut. Lantai dasarnya dirancang ibarat rumah panggung tradisional Aceh yang selamat dari terjangan tsunami.
Bangunan ini memperingati para korban, yang namanya dicantumkan di dinding salah satu ruang terdalam museum, dan warga masyarakat yang selamat dari tragedi ini
Nah itulah Tujuh Wisata Sejarah Banda Aceh yang patut dijelajahi bila Anda berlibur ke kota Banda Aceh. Semoga artikel ini menjadi tumpuan yang menarik untuk memilih liburan Anda yang akan datang.
Tidak ada komentar