Menelusuri Wisata Alam Watu Mentas Di Belitung

Menelusuri Wisata Alam Batu Mentas Di Belitung  

Belitung adalah sebuah pulau di lepas pantai timur Sumatra, Indonesia, diapit oleh Selat Gaspar dan Selat Karimata. Pulau ini populer dengan lada putih (Piper sp.) yang dalam bahasa setempat disebut sahang, dan materi tambang tipe galian-C menyerupai timah putih (Stannuum), pasir kuarsa, tanah liat putih (kaolin), dan granit. 

Dewasa ini Belitung menjadi tujuan wisata alam alternatif. Pada Maret 2012 kemudian telah dilakukan Soft Launching oleh KPLB. (Kelompok Peduli Lingkungan Belitung) bersama GEF (Global Environment Program) untuk “Sanctuary Tarsius dan Wisata Alam Batu Mentas.

Batu Mentas yakni sebuah daerah hutan lindung yang terletak di Dusun Kelekak Datuk, Kecamatan Badau atau sekitar 30 Km dari pusat kota Tanjungpandan. Batu Mentas yang berada di kaki Gunung Tajam ini mempunyai potensi yang sangat luar biasa sebagai sebuah Destinasti Wisata terpadu. Keindahan alamnya berupa sungai yang sangat jernih yang berasal dari wilayah Gunung Tajam maupun hutannya yang masih sangat lebat dan alami, Keunikan tumbuhan dan fauna, Kehidupan masyarakat lokal dengan pusat kebun nanas dan ladanya ditambah dengan keunikan seni budaya tradisioanalnya serta keahlian masyarakat menciptakan kerajinan anyaman dari rotan menimbulkan Batu Mentas tempat yang sangat cocok buat Anda berlibur bersama dengan teman dan  keluarga.

"Tarsius Bancanus Saltator" yakni sejenis binatang primata yang hanya ada di Pulau Belitung. Masyarakat setempat menamakannya Pelilean. Untuk sanggup melihat primata ini, Anda sanggup menyaksikannya di penangkaran yang memang sudah disiapkan oleh pihak pengelola. Selain itu Anda juga sanggup menyaksikan banyak sekali tumbuhan dan fauna yang sudah terancam punah dan langka menyerupai Pelanduk, Burung Siaw, Tupai Kelaras, serta tumbuhan hutan menyerupai Nibong Palay, Simpor Laki, Pelawan, Rukam, Sisilan, dll.

Penangkaran Tarsius Bancanus Saltator, Pemandian alam yang natural, wisata Tubing, Jungle Treking, Restoran dengan konsep makan “bedulang” dan Penginapan Safari Tend dan Tree House.

"Indosafaritent" dan beberapa rumah pohon yang presentatif.